Kue putu adalah kue tradisional Indonesia yang dikenal karena bentuknya yang khas dan cara pembuatannya yang unik. Secara etimologi, istilah "putu" dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Jawa "puthu" yang berakar dari istilah bahasa Jawa kuno "puthon" yang berarti "bundar" atau "lingkaran", mengacu kepada bentuk rongga buluh bambu yang digunakan dalam proses pembuatan kue putu bambu.
Namun menurut sejarah, kue putu adalah kue tradisional dari Tiongkok yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu pada masa Dinasti Ming. Sebelumnya, kue ini bernama Xian Roe Xiao Long yakni kue tepung beras yang diisikan kacang hijau lembut yang dimasak dalam cetakan bambu. Mulai disebut "Putu" karena diambil dari teks sastra lama Serat Centhini yang ditulis tahun 1814 pada masa kerajaan Mataram.
Versi lainnya, nama "putu" kemungkinan berasal dari bahasa Tamil "puttu" yang berarti "kukus" atau "beras kukus". Kue putu memang dibuat dengan cara dikukus dalam bambu kecil, yang merupakan salah satu ciri khasnya.
Kue putu ini biasanya terbuat dari tepung beras yang diisi dengan gula merah dan taburan parutan kelapa. Saat dimasak, uap dari kukusan akan membuat kue ini matang dan gula merah di dalamnya meleleh, menciptakan rasa manis yang lezat. Suara khas dari uap yang keluar saat kue ini dimasak juga menjadi ciri tersendiri yang sering dikenang oleh banyak orang.
Penambahan kata "bambu" pada "putu" bertujuan untuk mendeskripsikan alat khusus yang digunakan dalam proses memasaknya. Hal ini membedakan kue putu bambu dari varian kue putu lainnya, misalnya kue putu ayu, yang tidak menggunakan bambu sebagai media masaknya.
BAHAN PUTU:
250 gr tepung beras
3 sdm tepung tapioka
3 lembar daun pandan, ikat simpul
100 ml air
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
1 sdt vanili bubuk
BAHAN ISIAN:
100 gr gula merah, sisir halus
BAHAN TABURAN, ADUK RATA, KUKUS SELAMA 15 MENIT:
150 gr kelapa parut setengah tua
1 lembar daun pandan, ikat simpul
1/4 sdt garam
CETAKAN KUE PUTU BAMBU
CARA MEMBUAT:
1. Siapkan sebuah dandang kukusan, alasi bagian saringan dandang dengan kain bersih. Letakkan tepung beras, tepung tapioka, dan daun pandan di atas kain, aduk rata. Tutup dandang dan masak di atas api besar selama 20 menit. Angkat, tuang ke dalam wadah.
2. Tambahkan air, gula pasir, garam, dan vanili bubuk, aduk hingga rata dan adonan berbulir seperti pasir. Ayak adonan dengan saringan hingga berbulir halus.
3. Ambil 1 buah cetakan kue putu bambu, pasang bagian lubang saringan di dasar cetakan. Masukkan 1-2 sdm adonan tepung ke dalam bambu. Tambahkan 1-2 sdt gula merah, tutup kembali dengan 1-2 sdm adonan tepung. Lakukan hingga semua adonan habis.
4. Susun cetakan kue putu bambu dalam dandang panas, kukus di atas api besar selama 10 menit atau hingga matang. Angkat, keluarkan kue dari cetakan dengan mendorongnya menggunakan stik kayu besar. Sajikan segera dengan taburan kelapa parut kukus.
Untuk: 12 buah
Namun menurut sejarah, kue putu adalah kue tradisional dari Tiongkok yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu pada masa Dinasti Ming. Sebelumnya, kue ini bernama Xian Roe Xiao Long yakni kue tepung beras yang diisikan kacang hijau lembut yang dimasak dalam cetakan bambu. Mulai disebut "Putu" karena diambil dari teks sastra lama Serat Centhini yang ditulis tahun 1814 pada masa kerajaan Mataram.
Versi lainnya, nama "putu" kemungkinan berasal dari bahasa Tamil "puttu" yang berarti "kukus" atau "beras kukus". Kue putu memang dibuat dengan cara dikukus dalam bambu kecil, yang merupakan salah satu ciri khasnya.
Kue putu ini biasanya terbuat dari tepung beras yang diisi dengan gula merah dan taburan parutan kelapa. Saat dimasak, uap dari kukusan akan membuat kue ini matang dan gula merah di dalamnya meleleh, menciptakan rasa manis yang lezat. Suara khas dari uap yang keluar saat kue ini dimasak juga menjadi ciri tersendiri yang sering dikenang oleh banyak orang.
Penambahan kata "bambu" pada "putu" bertujuan untuk mendeskripsikan alat khusus yang digunakan dalam proses memasaknya. Hal ini membedakan kue putu bambu dari varian kue putu lainnya, misalnya kue putu ayu, yang tidak menggunakan bambu sebagai media masaknya.
BAHAN PUTU:
250 gr tepung beras
3 sdm tepung tapioka
3 lembar daun pandan, ikat simpul
100 ml air
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
1 sdt vanili bubuk
BAHAN ISIAN:
100 gr gula merah, sisir halus
BAHAN TABURAN, ADUK RATA, KUKUS SELAMA 15 MENIT:
150 gr kelapa parut setengah tua
1 lembar daun pandan, ikat simpul
1/4 sdt garam
CETAKAN KUE PUTU BAMBU
CARA MEMBUAT:
1. Siapkan sebuah dandang kukusan, alasi bagian saringan dandang dengan kain bersih. Letakkan tepung beras, tepung tapioka, dan daun pandan di atas kain, aduk rata. Tutup dandang dan masak di atas api besar selama 20 menit. Angkat, tuang ke dalam wadah.
2. Tambahkan air, gula pasir, garam, dan vanili bubuk, aduk hingga rata dan adonan berbulir seperti pasir. Ayak adonan dengan saringan hingga berbulir halus.
3. Ambil 1 buah cetakan kue putu bambu, pasang bagian lubang saringan di dasar cetakan. Masukkan 1-2 sdm adonan tepung ke dalam bambu. Tambahkan 1-2 sdt gula merah, tutup kembali dengan 1-2 sdm adonan tepung. Lakukan hingga semua adonan habis.
4. Susun cetakan kue putu bambu dalam dandang panas, kukus di atas api besar selama 10 menit atau hingga matang. Angkat, keluarkan kue dari cetakan dengan mendorongnya menggunakan stik kayu besar. Sajikan segera dengan taburan kelapa parut kukus.
Untuk: 12 buah
Tag :
KUE KUKUS
0 komentar untuk "Kue Putu Bambu"
Silakan berkomentar yang relevan dan mohon tidak menyertakan link aktif !